Menjadi Serupa Dengan Kristus

  • Post author:
  • Post category:Homilia
  • Post comments:0 Comments

Roma 6:11-14

Dosa dapat didefinisikan sebagai:

– Memberontak terhadap Allah,

– Memberontak terhadap perintah Tuhan,

– Dalam bahasa Yunani (hamartia), artinya melenceng; tidak tepat sasaran.

Untuk dapat serupa dengan Kristus tentunya setiap orang percaya harus menjauhkan diri dari dosa. Bagaimana caranya? Mari kita lihat dalam Roma 6:11-14. Di sana dikatakan,

11  Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

12  Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

13  Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

14  Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Memandang dengan Pimpinan Roh Kudus (Ay.11)

Memandang (logizomai (YNN)), berarti menginsafi, memikirkan, memperhitungkan. Dalam hidup orang percaya ada Roh Kudus, kita harus memikirkan, memperhitungkan akan hal itu.

Tugas Roh Kudus bagi orang percaya adalah memimpin ke dalam seluruh kebenaran (bdk. Yohanes 16:13). Respon kita sebagai orang percaya terhadap pekerjaan Roh Kudus adalah memberi ruang untuk Roh Kudus bekerja secara fleksibel dalam hidup kita untuk mengingatkan kita akan dosa dan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran.

Mematikan Dosa (Ay. 12-13a)

Semua orang sudah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (bdk. Roma 3:23). Tapi syukur kepada Allah, karena kematian Yesus Kristus di kayu salib, maka hidup kita sudah dilepaskan dari belenggu dosa.

Tapi dalam perjalanan hidup kita, kita masih berbuat atau bahkan memelihara dosa. Dosa-dosa itu harus dimatikan. Ayat 12 menunjukkan bahwa dosa tidak boleh lagi berkuasa atas hidup kita. Ayat 13 mengingatkan kita untuk tidak menyerahkan anggota tubuh kita kepada dosa, melainkan persembahkanlah tubuh kita kepada Allah. Kita bukan lagi hidup bagi dosa, melainkan hidup bagi Allah, menjadi serupa dengan Kristus.

Hidup Serupa Dengan Kristus (Ay. 13b-14)

Kalau kita sudah benar-benar mati atas dosa, hidup kita sekarang haruslah hidup serupa dengan Kristus. Artinya, bukan lagi hidup untuk untuk diri sendiri, apalagi untuk dosa, melainkan seluruh hidup kita dipersembahkan untuk Tuhan (13b).

Mulai dari sekarang, serahkahkan tubuh kita, seluruh hidup kita untuk menjadi hamba kebenaran, menjadi serupa dengan Kristus.

APLIKASI

Kita ada di Sekolah Tinggi Teologi yang fokus utamanya adalah misi Kritus, penuntasan Amanat Agung. Tapi bagaimana tangan kita mau memberkati bangsa-bangsa kalau tangan kita masih digunakan untuk berbuat dosa; mencuri, dsb.? Bagaimana mulut kita mau berdoa sungguh-sungguh bagi STA kalau mulut ini masih digunakan untuk berkata najis, dan melakukan dosa lain?

Jangan lagi kompromi dengan dosa. Akui semua dosa di hadapan Tuhan, lepaskan itu. Lepaskan semua dosa, maka kita bisa hidup menjadi serupa Kristus. Hidup kita bisa berdampak, bisa menjadi berkat untuk banyak orang.

OLEH: FENI NATASYA

Feni Natasya (Mahasiswa STT Arrabona)

Tinggalkan Balasan